Instagram Youtube

Breaking News

Kenali Cirinya Psikopat


Psikopat dapat diartikan sebagai gangguan kejiwaan yang berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Orang yang mengidap gangguan ini disebut sebagai sosiopat, yang perilakunya cenderung antisosial dan bisa merugikan orang-orang di sekitarnya. Meskipun tidak semua psikopat dianggap gila, mereka menyadari sepenuhnya apa yang mereka lakukan. Gejala psikopati sering kali membuat orang menganggap penderitanya sebagai orang yang tidak waras tanpa adanya gangguan mental.

Berikut ini beberapa tanda yang bisa menunjukkan adanya gangguan kepribadian psikopat:

1. Pada awalnya, orang tersebut mungkin menunjukkan sikap yang menarik, tetapi sebenarnya dibuat-buat, mempesona, dan menyebarkan sikap hangat. Hal ini membuat orang mudah percaya padanya, namun sebenarnya mereka bisa mencelakai atau menipu korban.
2. Mereka merasa bahwa diri mereka adalah yang paling penting dan harus selalu diistimewakan. Segala sesuatu berputar hanya pada diri mereka, segalanya harus untuk mereka, milik mereka, dan dilakukan oleh mereka.
3. Seringkali mereka menunjukkan perilaku yang impulsif, sulit mengendalikan emosi, dan tidak bisa menunda keinginan. Mereka akan marah atau mengamuk jika keinginan mereka tidak terpenuhi.
4. Hubungan pertemanan atau sosial mereka singkat, seringkali berganti-ganti pasangan asmara atau pekerjaan.
5. Mereka sering berbohong, menipu, dan mengkhianati tanpa rasa tanggung jawab. Mereka juga cenderung menyalahkan orang lain atas perbuatan mereka sendiri, dan tidak belajar dari pengalaman serta terus mengulangi kesalahan meskipun telah dihukum atau diberi peringatan.
6. Mereka kurang mampu merasakan perasaan orang lain dan tidak peduli jika orang lain menderita.

Berikut adalah lima langkah dalam mendiagnosis psikopat:

1. Melakukan pencocokan karakteristik pasien dengan 20 kriteria yang telah ditetapkan. Proses ini melibatkan wawancara dengan keluarga dan orang-orang terdekat pasien, serta pengamatan perilaku pasien dari waktu ke waktu.

2. Melakukan pemeriksaan kesehatan otak dan tubuh melalui berbagai pemindaian seperti elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Penelitian menunjukkan bahwa perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex dapat menjadi indikator kepribadian psikopat.

3. Menggunakan metode DSM IV dalam proses wawancara untuk menilai kepribadian antisosial pasien.

4. Memerhatikan gejala kepribadian pasien, yang biasanya sudah mulai terlihat sejak usia 15 tahun.

5. Melakukan psikotes, karena psikopat sering memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.

Berikut adalah tanda-tanda seseorang yang mungkin mengidap psikopat:

1. Sering berbohong dengan lancar dan dangkal, psikopat sering terampil dalam mengarang cerita dan berbicara dengan pintar, terutama dalam bidang seperti sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan sebagainya. Mereka cenderung menciptakan cerita-cerita yang membuat mereka terlihat positif, dan ketika ketahuan berbohong, mereka tidak peduli dan akan berusaha menutupinya.

2. Memiliki rasa ego yang tinggi dan angkuh.

3. Tidak merasa sesal atau bersalah atas tindakannya, bahkan jika mereka mengakui perbuatan mereka. Mereka sering meremehkan atau menyangkal dampak dari tindakan mereka dan tidak peduli dengan konsekuensinya.

4. Menunjukkan perilaku yang bermasalah dan melanggar aturan sejak masa kecil.

5. Bersikap antisosial ketika dewasa.

6. Kekurangan empati, di mana bagi mereka, tidak ada perbedaan antara membunuh ayam atau manusia.

7. Cenderung agresif, suka menantang dan terlibat dalam konflik, tidur larut, dan sering keluar rumah.

8. Sulit mengontrol diri, impulsif, dan sering melampiaskan amarahnya dengan cepat atas hal-hal kecil.

9. Tidak bertanggung jawab dan melakukan hal-hal hanya demi kesenangan pribadi.

10. Manipulatif dan curang, sering menunjukkan emosi yang dramatis tanpa merasakan secara nyata. Mereka juga tidak menunjukkan respons fisik yang normal terhadap rasa takut.

11. Hidup sebagai parasit dengan memanfaatkan orang lain demi kepuasan diri sendiri.

Terdapat perbedaan antara kepribadian psikopat dan perilaku antisosial, perbedaan tersebut terletak pada tingkat intensitasnya. Kepribadian psikopat cenderung berlangsung sepanjang hidup, dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut, sedangkan perilaku antisosial hanya muncul pada saat-saat tertentu. Biasanya, psikopat lebih sering ditemui pada individu laki-laki, meskipun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada perempuan.

Masyarakat seringkali memberikan reaksi yang beragam terhadap ketidaktahuan mereka mengenai cara menyembuhkan psikopat. Hal ini kadang membuat mereka berupaya melindungi diri dengan memperkuat hukum yang ada. Di Belanda, pada abad ke-20, Undang-Undang Antipsikopat diperkenalkan dua kali, dan hal serupa terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1930-an, dengan adanya hukum yang ditujukan khusus untuk pelaku kejahatan seksual.

0 Komentar