Instagram Youtube

Breaking News

Perilaku yang bersifat agresif menunjukkan ancaman atau bahaya bagi orang lain


Perilaku agresif sering kali muncul saat anak memasuki usia 3-7 tahun, dimana mereka cenderung menunjukkan tindakan agresif baik secara fisik maupun verbal. Hal ini dapat menimbulkan masalah dalam interaksi sosial anak, baik di rumah maupun di sekolah. Idealnya, setelah melewati usia 7 tahun, anak seharusnya sudah mampu mengendalikan perilaku agresifnya. Namun, bila perilaku ini terus berlanjut, bisa jadi anak mengalami gangguan psikologis.

Perilaku agresif umumnya ditunjukkan melalui tindakan menyerang, melukai, atau melawan orang lain. Dampak utamanya adalah kesulitan anak dalam berinteraksi sosial dan bermain dengan teman-temannya. Jika anak terus ditinggalkan oleh teman-temannya, maka siklus perilaku agresif akan terus berlanjut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengidentifikasi faktor penyebab perilaku agresif pada anak.

Perilaku agresif dapat dianggap sebagai gangguan perilaku jika memenuhi kriteria tertentu.

Bentuk perilaku yang luar biasa adalah perilaku yang sangat berbeda dari perilaku biasa. Contohnya, memukul adalah perilaku yang tergolong biasa, tetapi jika seseorang selalu memukul ketika tidak setuju, itu bisa dianggap sebagai perilaku agresif. Apalagi jika memukul dilakukan dengan alat yang tidak semestinya, seperti menggunakan alat atau barang.

Perilaku ini cenderung bersifat kronis, artinya tetap ada dan tidak hilang dengan sendirinya. Perilaku tersebut juga tidak dapat diterima karena tidak sesuai dengan norma sosial atau budaya.

Perilaku agresif bisa berupa tindakan fisik maupun verbal, biasanya dilakukan oleh seseorang yang tidak terlibat dalam kelompok. Mereka tidak berusaha menyembunyikan perilaku agresif mereka. Orang-orang seperti ini sering menjauh dari orang lain dan sering kali memaksa orang lain mengikuti keinginan mereka dengan cara agresif.

Semua ini bisa menyebabkan seseorang menjadi korban dari perilaku agresif tersebut.

0 Komentar