Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia serta bagaimana cara individu berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Secara etimologis, psikologi berasal dari kata Yunani "psyche" dan "logos". Ada perbedaan pendapat di kalangan masyarakat mengenai apakah psikologi adalah ilmu jiwa atau ilmu tentang perilaku. Beberapa mengartikan jiwa atau perilaku sebagai aktivitas sehari-hari seperti makan dan minum, namun ada juga yang mempelajari hal-hal seperti telepati, komunikasi dengan mahluk gaib, atau meramal masa depan. Istilah "psyche" memiliki beragam arti seperti jiwa, pikiran, dan semangat. Di berbagai bahasa, psikologi diartikan sebagai "Zielkunde" dalam bahasa Belanda, "Seelenkunde" dalam bahasa Jerman, dan "Ilmu Nafsi" dalam bahasa Arab, yang kesemuanya merujuk pada ilmu jiwa.
Ketika psikologi masih merupakan perhatian para filsuf, definisi psikologi sebagai ilmu jiwa tidak menimbulkan banyak kesulitan. Namun, ketika psikologi menjadi ilmu yang mandiri terpisah dari filsafat, muncul kesulitan baru. Mencari bukti yang nyata untuk hal-hal yang dipelajari dalam ilmu psikologi menjadi tantangan, terutama karena sulit untuk membuktikan keberadaan jiwa dengan cara yang objektif. Oleh karena itu, para sarjana mulai merenungkan definisi psikologi yang baru.
Ada lima sudut pandang utama dalam psikologi:
1. Perspektif Biologis, yang melahirkan psikologi evaluasi.
2. Perspektif Belajar, yang melahirkan aliran behaviorisme dan belajar sosial kognitif.
3. Perspektif Kognitif.
4. Perspektif Sosialbudaya.
5. Perspektif Psikodinamika, yang melahirkan psikoanalisis.
Dalam psikologi, perilaku tidak hanya merujuk pada tindakan konkret itu sendiri, tetapi juga mencakup dampak atau konsekuensi dari perilaku tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang sering tertawa mungkin akan meninggalkan jejak di wajahnya. Dengan melihat wajahnya, kita bisa mengetahui bahwa orang tersebut adalah seseorang yang ceria.
Sebuah prinsip yang tak terbantahkan dalam psikologi adalah bahwa tingkah laku adalah cerminan dari jiwa seseorang. Oleh karena itu, ekspresi memiliki peran yang sangat penting dalam psikologi, meskipun tidak semua yang ada dalam jiwa seseorang diekspresikan melalui tingkah laku. Ekspresi terbagi menjadi tiga macam:
- Ekspresi Verbal, yaitu cara seseorang mengekspresikan keadaan jiwa melalui kata-kata.
- Ekspresi Grafis, yaitu cara seseorang mengekspresikan pikirannya melalui gambar, coretan, atau tulisan.
- Ekspresi Motoris, yaitu cara seseorang mengekspresikan dirinya melalui gerakan dan tindakan fisiknya (disebut juga kinestetis).
0 Komentar